Jumat, 09 Juli 2010

Problematika TDL dan BBM

Pasca kenaikan Tarif Dasar Listrik ( TDL ) sejak 1 Juli 2010 mendapatkan reaksi penolakan yang cukup besar dari berbagai elemen masyarakat karena memicu naiknya harga kebutuhan pokok. Dalam kondisi ekonomi yang belum stabil seperti sekarang ini menjadikan masyarakat kurang siap dengan Kenaikan TDL tersebut.
Hal yang sama juga dirasakan oleh para produsen UKM serta pengusa – pengusaha lainnya sebab berakibat pada membengkaknya cost (biaya) produksi. Sehingga dampaknya sangat dirasakan oleh para buruh kerja yang diberhentikan atau diPHK . Pengurangan pekerja menjadi pilihan logis bagi para pengusaha demi mengurangi biaya operasional produksi yang kian melonjak.
Dengan penetapan tarif sesuai Kepmen ESDM Nomor 7 / 2010, menjadikan daya saing industry terutama usaha kecil dan menengah, yang hendak ditingkatkan pemerintah makin jauh dari harapan. Rendahnya daya saing akan membuat produk impor makin membanjiri pasar local. Meski kepmen ESDM tersebut menyebutkan memberikan kompensasi disinsentif seperti dayamax tidak berlaku, tarif multiguna dicabut, dan tarif lainnya dihilangkan, dari simulasi perhitungan yang dilakukan pengusaha, kenaikan TDL ternyata lebih dari 35 persen. (kompas, 9/7)
Begitu halnya adanya wacana tentang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), dengan alasan bagaimanapun jika pemerintah tidak mampu mengendalikan harga kebutuhan pokok akibat naiknya harga BBM, maka sama halnya pemerintah menambah beban rakyat yang sudah susah. Melonjaknya harga kebutuhan pokok akibat kenaikan TDL, ini adalah salah satu contoh dampaknya. Belum lagi masalah BBM mahal tentu dampaknya akan lebih signifikan lagi.
Oleh sebab itu, perlu adanya dialog dari berbagai pihak untuk merumuskan bersama semata-mata demi kepentingan rakyat. Penjelasan dari pemerintah terkait kenaikan TDL serta rencana naiknya harga BBM senantiasa bisa dihormati rakyat sebagai kebijakan eksekutif, begitu juga sebaliknya pemerintah harus memperhatikan masalah – masalah social yang selalu berkembang dalam masyarakat dengan arif dan bijaksana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar