Kamis, 01 Juli 2010

Perlukah Setgab Partai Koalisi….?

Pembentukan setgab oleh SBY sangat mudah terbaca oleh berbagai pihak terkait kepentimngan maupun barter politic. Langkah yang diambil SBY sangat kurang tepat menyusul mundurnya menkeu, Sri Mulyani Indrawati. Meski presiden mempunyai banyak alasan diantaranya untuk mensolidkan kembali partai koalisi serta mengefektifkan koordinasi.
Hadirnya Aburizal Bakrie, Ketum Golkar, sebagai ketua harian Setgab merupakan politok akal-akalan. Kenapa harus ada setgab dan untuk apa menteri-menteri yang ada..? Ical yang secara konstitusi di luar kabinet presidensil sangat menyalahi aturan. Orang di luar kabinet bisa memanggil seorang menteri, bukankah dalam kabinet presidensial itu menteri bertanggung jawab kepada presiden..??
Setgab dijadikan SBY untuk menstabilkan konstalase politik yang tidak stabil akibat skandal century. Taktik yang dia gunakan memang bisa meredam konflik di antara partai koalisi namun ini menjadi suatu kejanggalan oleh pihak lain. Benarkah dibalik setgab terjadi tukar guling kasus..?
Jika setgab dibentuk hanya untuk meredam berbagai persoalan yang ada maka umurnya tidak akan lama, sebaliknya itu akan menjadi persoalan baru yang debatable. Tanpa Setgab seharusnya presiden SBY berani bertindak tegas terhadap mitra partai koalisinya yang tidak sejalan. Namun usaha tersebut tidak dilakukan dikhawatirkan kondisi internal KIB jilid II semakin memburuk. Bahkan pernah ada ancaman reshuffle terhadap sejumlah menteri yang partainya memilih opci C dalam sidang paripurna pansus century. Akhirnya SBY lebih memilih pembentukan setgab partai koalisi dan meniadakan reshuffle.
Pembentukan Setgab sama halnya dengan sandiwara politik yang hanya bertujuan untuk mengubur berbagai kasus, barter politik dan bagi-bagi kue. Peran dan fungsi setgab sangat jauh dari kepentingan rakyat. Lembaga itu didirikan bukan untuk membayar janji kepada rakyat akan tetapi dibentuk untuk kepentingan partai koalisi belaka yang bertujuan untuk melanggengkan kekuasaan agar tampak bersih dari berbagai kasus korupsi yang sudah dicuci oleh orang-orang dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar