Senin, 12 Juli 2010

Kata Pengantar

Sholeh Hadi
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bismillahirrahmaanirrahim

Puji sukur kepada Allah SWT, shalawat serta salam teruntuk nabi akhir zaman Muhammad SAW dan para sahabatnya. Jama’ah pengajian Tuhid Wahdatul Ummah semoga selalu dalam lindungan dan pertolongan-Nya. Amiin.
Kini pengajian Tauhid Wahdatul Ummah (TWU) sudah memasuki usia yang ke enam tahun, yang secara rutin diselenggarakan tiap malam jum’at di Permata Hijau AA/3 Jaksel. Dengan diterbitkannya buku pengajian TWU yang ke-12 ini menunjukkan sikap konsisten yang dimiliki sang pengasuh pengajian Haji Agus Miftach, untuk turut serta memberikan kontribusi moral, spiritual, serta gagasan-gagasannya yang actual kepada bangsa, tentu yang tidak bisa dinilai dengan harga. Tak heran jika anggota pengajian selama enam tahun sudah mencapai 12.000 peserta yang hadir dengan silih berganti. Pengajian dengan pola diskusi yang inklusif dan intensif ini mampu memberikan pencerahan kepada anggota pengajian yang notabenne memiliki warna-warni latar belakang. Baik dari tokoh lintas agama, tokoh lintas madhab (aliran), para aktivis mahasiswa, bahkan masyarakat biasa sampai pejabat bisa duduk bersasama membicarakan persoalan-persoalan social yang kian berkembang di masyarakat.
Buku spirit Islam yang ke-12 ini berbicara tentang revolusi Iran melawan kedzaliman dan kemenangan paripurna Islam pada saat perjanjian Hudaibiyah yaitu perjanjian yang diadakan di sebuah tempat di antara Madinah dan Makkah pada bulan Maret 628 M / Dzulqa’dah 6 H, yang mengedepankan diplomasi dan perdamaian sehingga tanpa membawa peperangan dan pertumpahan darah, serta membahas persoalan-persoalan social yang actual baik yang terjadi di dalam maupun di luar negeri.
Revolusi Iran yang terjadi pada Januari 1979 merupakan revolusi yang merubah Iran dari system monarkhi dibawah pimpinan shah Muhammad Reza Pahlavi menjadi republic Islam yang dipimpin oleh Ayatollah Agung Ruhallah Khomaini, sang pemimpiin revolusi sekaligus pendiri dari republic Islam, yang juga dikenal sebagai revolusi besar ke-3 dalam sejarah setelah perancis dan revolusi Bolshevik. Revolusi Iran diakhiri dengan disetujuinnya konstitusi teokrasi baru dimana khomaini diangkat menjadi pemimpin tertinggi Negara pada Desember 1979.
Dalam perjalanan sejarah Islam, sejak dianggakatnya Muahammad sebagai rasul SAW pada 611 M sampai saat ini, Islam pernah mencapai kemenangan paripurna pada saat perjanjian Hudaibiyyah 628 M. Dengan siasat cerdas, Nabi Muhammad SAW memilih dengan jalur diplomasi daripada berperang. Kejadian tersebut dituliskan pada surat Al-Fath ayat 4 yang artinnya “Bahwa Allah telah memberikan keetenangan bagi hati mereka agar iman mereka bisa bertambah”
Sudah semestinya sebagai generasi anak bangsa bisa mengambil pelajaran sejarah masa lalu. Kiranya kita bisa memetik hikmah yang setinggi-tingginya agar menjadi bangsa yang berperadaban tinggi. “Bangsa yang berperadaban lebih tinggi akan memimpin bangsa yang berperadaban lebih rendah”. Dengan melalui diskusi di pengajian Tauhid Wahdatul Ummah, diharapkan mampu mencetak kader-kader potensial yang bermoral untuk Indonesia.
Sekian, Wallahu a’lam

Wassalamu’alaiku Wr. Wb.


Sholeh hadi
Ketua Tim Penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar