Rabu, 28 Juli 2010

DEWI PERSIK, JANGAN REMEHKAN MUI….

Saya prihatin sekali membaca komentar Dewi di detik hot. "Sekarang kapasitasnya MUI itu apa? Katanya penjaga moral, itu menandakan kalau MUI seperti telah mencemarkan bangsa Indonesia untuk masalah moral," ujarnya saat dihubungi wartawan lewat telepon, Rabu (28/7/2010). itu memang tugas MUI menyikapi persoalan yang semakin berkembang. Apalagi tentang infotainment, pahami dulu dong apa yang disampaikan MUI. Yang diharamkan itu isi beritanya, jika ada unsure fitnah dan ghibah, karena merugikan orang lain dan menyebar-nyebarkan aib. Bukan infotainment dilarang.
Saya berharap, Dewi Persi tidak mengambil keputusan dengan kesimpulannya sendiri. Ini tidak objective. MUI tidak membuat bangsa Indonesia menjadi tidak dewasa dan tidak menghina pemerintah. Dalami dulu substansi fatwa MUI tersebut, jangan lantas disalahkan. MUI membawa martabat bangsa khususnya umat Islam. Semoga Dewi terbuka mata hatinya dan insyaf..
Kita mengenal ajaran agama Islam melalui ulama’. Beliaulah pewaris para Nabi. Dewi beranggapan bahwa agama sudah cukup memberi aturan-aturan yang jelas, itu benar, tapi yang menyampaikan adalah orang yang berkapasitas tentang itu supaya tidak salah. Demikian halnya yang disampaikan MUI adalah aturan-aturan agama yang berdasarkan al-Qur’an dan hadis.
Terlepas dari teguran MUI mengenai infotainment, memang penonton infotainment sangat banyak di masyarakat. Baik itu orang tua maupun anak-anaknya, semuanya hoby. Begitulah bangsa kita, pola hidupnya sudah dipengaruhi oleh tayangan-tayangan TV yang tidak banyak manfaatnya. Perilaku demoralisasi juga termasuk dari efek berita yang tidak mendidik. Hal ini semakin tak terbendung. Dakwah para ustadz pun semakin lama hanya menjadi hiburan saja.
Semoga Dewi Persik sadar setelah membaca tulisan ini.

1 komentar:

  1. Lulusan apa sh dewi persik itu kok komentarnya gak mutu bgt,sebenarnya dp itulah yg gak punya kapasitas,cuma tenar hanya karena pamer bokong doang terus apa jasanya buat Indonesia ? Malah dp itulah perusak moral.

    BalasHapus