Minggu, 08 Maret 2009

MUHASABAH AKHIR TAHUN DAN TAHUN BARU

Dipenghujung akhir tahun 2008 adalah moment yang paling tepat untuk melakukan muhasabah diri. Bukan saat untuk berfoya-foya menyambut datangnya tahun baru. Kenapa kebanyakan seluruh umat manusia pada bangga diri dan lupa daratan ketika merayakan tahun baru yang dipenuhi dengan aneka ragam hiburan? Bukankah setiap tahun baru itu berarti usia kita telah bertambah dan umur kita berkurang berkurang satu tahun? Belum lagi biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk acara perayaan malam tahun baru, sungguh ironis jika dikatakan bangsa kita ini sedang menderita, sementara triliunan rupiah hanya dijadikan petasan untuk menghiasi malam. Bahkan perayaan seperti ini telah menjadi tradisi yang tak pernah terlupakan meskipun rakyat dalam keadaan menangis sekalipun seperti halnya di akhir tahun 2004 terjadi tsunami di Aceh.
Bagi orang Islam seharusnya tidak hanya membaca do’a akhir tahun pada akhir tahun hijriyah saja dan doa awal tahun pada malam satu muharram juga. Kalau perlu doa tersebut juga dibaca ketika di akhir tahun masehi dan menjelang tahun baru. Karena keduanya pada dasarnya adalah sama yaitu untuk meminta keselamatan dan ampunan kepada Allah swt. Kini saatnya umat Islam harus mampu melakukan perubahan dengan perlahan menghilangkan budaya barat yang telah lama menggurita di bumi pertiwi. Hari ini sudah sulit untuk bisa dipilah, mana yang muslim dan yang tidak. Agama hanya menjadi sebatas identitas saja. Ini adalah akibat dari ulah kapitalisme global yang sengaja ingin melakukan ekspansi budaya ke seluruh dunia.
Muhasabah pada akhir tahun 2008 bukanlah menjadi acara ceremonial saja, melainkan menjadi agenda evaluasi bagi semuanya. Tidak pandang bulu siapa orangnya, apa lembaganya, dan macam apa jabatannya. Kalau kita ingin maju, jangan hanya mengkritisi pemerintahan saja namun pada diri kita sendiri juga harus dikritisi. Revolusi itu harus dilakukan secara bersamaan untuk melakukan perubahan menjadi bangsa yang makmur. Bangsa kita ini lagi sedang ribut saling menyalahkan satu sama lain dan masih mempertahankan egonya masing-masing. Dan ternyata yang diributkan adalah soal kepentingan dan jabatan belum pernah meributkan masalah pengangkatan kemiskinan. Semua orang pasti akan bangga jika wakil rakyat kita sedang ribut membicarakan solusi kemiskinan, tapi itu tidak pernah diributkan.
Tahun baru 2009 yang beberapa jam kemudian akan ditandai dengan penabuhan benderang dan membunyikan segala macam petasan yang warna-warni indahnya, itu artinya bahwa kita telah membakar masa lalu menjadi abu dan menggelorakan semangat juang yang tinggi untuk masa mendatang. Meskipun usia kita semakin berkurang namun kedewasaan kita menjadi bertambah. Hari demi hari, minggu demi minggu, dan bulan demi bulan telah kita lalui bersama. Ada suka dan ada duka niscaya menjadi kalender indah yang tak terlupakan. Manusia harus selalu mempunyai harapan baru dan diperbarui, setapak demi setapak kita melangkah dan satu persatu kita memandang, setetes demi setetes keringat yang terkucur dari tubuh kita pasti tidak ada yang sia-sia. Suatu hari nanti, keringat yang kita keluarkan tadi menjadi air segar di saat kita haus dan segala usaha kita insya Alah menjadi saku kita tuk menghadap Tuhan kelak.
Setitik harapan harus mampu menjadi sinar dalam jiwa kita. Dan mampu menjadi motor penggerak semangat yang tak mengenal lelah. Tahun 2009 nanti kita akan dihadapkan dengan berbagai peristiwa, mulai dari pemilihan anggota legislative pada bulan april dan pemilahan presiden pada September mendatang jangan sampai kita terjebak dalam politik praktis. Kita sebagai orang awam bertindaklah sesuai kapasitasnya, biarlah para politisi yang bertarung toh nantinya mereka tak menggubris aduan rakyat juga. Kalau perlu kita bertepuk tangan, bersorak-sorai menyaksikan orang-orang yang sedang ditunggu janjinya. Biar mereka semakin takabbur, pada pamer massa bayaran, pada memperlihatkan kekuatan massa yang diklaim sebagai relawan sejatinya. Itu semua palsu, palsu, dan sampai kapanpun palsu.
Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2008, kalau ada catatan simpanlah, kalau ada cerita ceritakanlah, kalau ada berita beritakanlah, bahkan kalau mau tertawa tertawalah yang sepuas-puasnya karena beberapa jam lagi tahun 2008 akan segera kita tinggalkan. Catatlah, ceritakanlah, beritakanlah dan tertawalah yang membawa hikmah dan manfaat bagi sesame. Siapa tahu ini adalah tahun terakhir dalam hidup kita. Semoga kita semua bisa menikmati tahun baru lagi dan khusnul khatimah, amin.



Jakarta, 31 Desember 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar