Minggu, 22 Agustus 2010

DUNIA ISLAM DAN TERRORISME

Wajah Islam khususnya di Indonesia semakin tercoreng di mata dunia setelah terkuaknya serangkaian latihan militer para terroris di Aceh. Disusul dengan tertangkapnya Dzulmatin di pamulang yang lari dari pengejaran densus 88 di Aceh. Upaya Polri dalam memerangi terrorisme di Indonesia bukanlah pekerjaan yang mudah. Semakin ada terroris yang ditangkap, kekuatan jaringan ini bukan semakin melemah namun mereka semakin solid. Seruan Allahu Akbar selalu didengungkan oleh mereka tatkala digerebek dan ditangkap oleh Densus 88. Ini sungguh terjadi indoktrinasi yang hebat dan solid di tubuh jaringan terrorisme. Yakni jihad yang mereka jalankan adalah perintah Allah di dalam al-Qur’an menurut versi mereka sendiri. Mampukah Densus 88 menyelesaikan persoalan terrorisme di Indonesia..?
Pada hakikatnya, fenomena terrorisme memiliki akar sejarah yang cukup panjang. Istilah terror banyak digunakan sejak meletusnya Revolusi Perancis tahun 1789. Mengingat selama beberapa waktu pasca revolusi tersebut banyak orang – orang yang tak berdosa menjadi korban aksi terror. Kecaman yang gigih dan agresif dari Amerika terhadap kelompok terrorist mulai digulirkan ketika terjadi serangan 11 september 2001 di gedung WTC. Tak luput juga diarahkan ke agama Islam akibat sekelompok tertentu yang memiliki ajaran jihad dengan pola radikalisme. Sejak itu terrorisme menjadi issue dunia internasional.
Di Indonesia, nampaknya Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme belum mampu memberikan efek jera terhadap para pelaku yang masih buron serta oknum – oknum tertentu yang memiliki ideology fundamentalis. Bahkan hingga kini jaringan terorisme sudah merasuki wilayah kampus – kampus ternama di Indonesia. Mahasiswa dijadikan agen intellectual dalam mengoperasikan kelompok Mujahidin di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar