Minggu, 14 November 2010

SKANDAL KRAKATAU STEEL LEBIH DAHSYAT DARI CENTURY

Dugaan penjualan saham PT Krakatau Steel yang bermarkas di Cilegon Banten kepada pihak asing dan orang – orang dekatnya istana dengan harga yang sangat murah sangat sarat dengan praktik korupsi yang jumlahnya lebih besar dibandingkan skandal Bank Century. Kasus ini mengindikasikan adanya potensi kerugian Negara dalam jumlah yang tidak sedikit. Selain itu, KS sendiri merupakan aset strategis nasional. Apakah pemimpin kita ini sudah goblok jika aset-aset Negara dijual dengan harga murahan..? ataukah memang para elit politik memiliki silent agenda untuk mengeruk kekayaan yang sebanyak-banyaknya demi melanggengkan kekuasaan..?
Potensi kerugian Negara atas penjualan saham Krakatau Steel ini karena dijual dengan harga penawaran terendah, yaitu 850 yang selisih 300 dari harga penjualan teratas, 1.150. Kementerian BUMN telah menetapkan harga saham perdana PT Krakatau Steel adalah Rp. 850 per saham. Sementara, harga saham perusahaan tersebut telah dilepas dengan harga kisaran Rp. 850 – 1.150 per saham. Negara Indonesia ini sudah terbebani dengan banyak hutang, jangan sampai aset-aset bangsa yang tentunya milik rakyat malah dijual obralan atau murahan. Karena masa depan kesejahteraan anak bangsa ini akan semakin terancam akibat ulah segelintir orang di negeri ini.
Kasus-kasus besar seperti Freeport, Indosat, Bank Century jangan sampai terulang kembali dialami oleh bangsa ini. Initial Public Offering (IPO) juga merupakan modus untuk merampok harta kekayaan Negara. Tentu kita masih ingat, Pak SBY pernah bilang, “saya yang akan memimpin pemberantasan korupsi’, buktikan dong pak sebagai kesatria, lawanlah para koruptor, mafia hukum, pajak, markus, kriminalisasi, illegal logging, suap pungli dsb. Kami butuh pemimpin yang pemberani, cerdas dan tidak lamban dalam mengambil sikap.
Seperti diungkapkan sumber Rakyat Merdeka Online dari kalangan pengamat intelijen, sala seorang di keluarga Cikeas itu setidaknya mengantongi Rp 600 miliar dari penjualan saham KS pada hari pertama yang mencapai Rp 1,2 triliun. Dan rencananya, uang tersebut akan digunakan untuk biaya kampanye Pemilu 2014 (14/11).
Oleh sebab itu, kami yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Nusantara (AMN) menuntut :
1. Presiden SBY harus bertanggung terhadap Skandal Krakatau Steel yang terindikasi merugikan keuangan Negara lebih besar dari century gate.
2. Meminta kepada KPK agar tidak mudah diintervensi dalam mengusut tuntas Skandal Krakatau Steel demi tegaknya keadilan.
3. Kembalikan aset Krakatau Steel untuk kesejahteraan rakyat bukan untuk dijual murah demi kepentingan politik.
Sholeh Hadi (Koord. Aliansi Mahasiswa Nusantara (AMN)

" AKSI LAPOR OBAMA, TANGKAP MALING CENTURY"

Century adalah peristiwa sejarah yang sulit dilupakan oleh publik. Desakan pemuda, mahasiswa, dan masyarakat untuk menguak kejahatan para koruptor menjadikan semua orang mengerti bahwa telah terjadi korupsi besar – besaran dengan modus bailout 6,7 T di Bank Century. Namun, keputusan sidang paripurna di DPR RI dengan memilih opsi C yaitu telah terjadi pelanggaran tindak pidana korupsi atas bailout 6,7 T terhadap Bank Century kini kandas setelah setumpuk berkas hasil penemuan Pansus diserahkan ke KPK. Kemana keberadaan century saat ini yang sudah mengorbankan para nasabah dan merugikan uang Negara 6,7 T…?
Sepertinya century bagaikan angin lalu yang sudah tertelan oleh waktu. Skandal Century seakan – akan dibuat sebagian kecil dari berbagai persoalan yang melilit bangsa. Tiba – tiba Berbagai issue terus bermunculan. Diawali dari tertangkapnya teroris di Aceh kemudian di Pamulang. Kasus Susno Duadji, Markus Pajak, gayus tambunan, dirjen pajak Ciptarjo, kasus pemilihan deputi gubernur BI, Miranda S Gultom, yang melibatkan banyak politisi di Senayan atas penerimaan cek miliaran rupiah, video porno Ariel-Luna Ini menyebabkan century tenggelam di peredaran.
Skandal Century jangan sampai diolah lagi menjadi non-kejahatan. Apa yang sudah dikerjakan oleh pansus selama 3 bulan dengan temuan data – data akurat seharusnya menjadi bahan bagi KPK untuk memproses di pengadilan. Namun sayangnya tak satu pun pimpinan di KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan berani membongkar skandal tersebut. Saat ini century menjadi lembek lantas para penegak hukum menjadi kesulitan setelah kepergian Sri Mulyani, yang mundur dari jabatan menteri keuangan, ke Washington DC menjadi Managing Director di World bank.
Meski demikian, upaya untuk membongkar skandal century harus terus kita perjuangkan. Pemuda dan mahasiswa mesti menjadi pusat gerakan ekstra parlementer untuk selalu mengawal republic ini terbebas dari korupsi. Aliansi Mahasiswa Nusantara (AMN) akan terus melakukan usaha – usaha strategis untuk menciptakan keadilan dan penegakan supremasi hukum.

Oleh karena itu, kami dari Aliansi Mahasiswa Nusantara (AMN) menyatakan sikap :
1. Meminta Obama Untuk mengadili Boediono dan Sri Mulyani di Mahkamah Internasional.
2. Meminta para penegak hukum supaya tegas dan berani membongkar skandal century.

Jakarta, 10 November 2010
Sholeh hadi / Koord. AMN